Tiga Fakta Menarik di Balik Baju Nuansa Tenun Buton Pak Mentri Sandiaga Uno

Sandiaga Uno memakai baju sentuhan tenun Buton

Pak Mentri Sandiaga Uno yang ganteng, tahu tidak bahwa baju yang bapak kenakan itu bikin kami orang Buton jadi merasa bangga?


Jagad media sosial Kepulauan Buton hari ini (Rabu,17/2) diriuhkan dengan foto Pak Mentri Sandiaga Uno yang memakai pakaian sentuhan tenun asal Sulawesi Tenggara (Sultra). Dalam foto-foto yang beredar, terlihat Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu memakai baju, masker, dan ikat kepala (orang Buton biasa menyebutnya Kampurui), bernuansa tenun Buton warna kehijau-hijauan. 


Ya, tentunya masyarakat Sultra begitu berbangga. Termasuk saya, lelaki pecinta baju RB pasar Wameo. Iseng-iseng saya menelusuri sumber informasi, dan tiba pada satu akun Facebook. Namanya: Tia Putuna. Dan ternyata, beliau adalah salah satu desainer dari baju yang dikenakan Pak Mentri. Saya segera mengirim chat, dan dibalas dengan ramah. 


Dari Ibu Tia Putuna saya mengetahui beberapa fakta menarik. Pertama, baju tersebut dikerjakan oleh organisasi desainer nasional, IFC (Indonesia Fashion Chamber). Jadi baju ini dikerjakan atas kolaborasi bersama. Setiap desainer bertugas merancang sesuai pakemnya masing-masing, dan akan ada revisi-revisi. Pengerjaannya menggunakan jasa Maklon Fashion. 


Kedua, baju yang dikenakan Pak Menparekraf berharta lebih dari lima triliun itu, menggunakan kain tenun Bhoke Wakatobi dicampur dengan kain tenun Buton. Wah, kita (orang Buton) mesti berbangga dan lebih menghargai produk warisan leluhur sendiri. Orang besar saja bangga memakainya, masa kita tidak! Totuu ka yinda? Kocuhu ka cia? (Setuju atau tidak?)


Sandiaga Uno memakai baju sentuhan tenun Buton

Ketiga, Ibu Tia Putuna yang merupakan bagian dari desainer baju tersebut, ternyata berasal dari Buton. Tepatnya gugusan pulau Wakatobi. Beliau dalam setiap rancangan karyanya, sering menggunakan bahan tenun daerah. 


"Rancangan-rancangan saya identik dengan tenunan. Khususnya tenun Buton, Masalili, dan Wakatobi," ungkapnya. 


Ibu Tia Putuna berprofesi sebagai moslem fashion designer. Karya-karyanya sering digunakan oleh artis dan orang-orang besar di Indonesia. Salah satunya adalah Tantri Kotak. 


Karya desain dari Tia Patuna

Di Kota Baubau, salah satu tokoh yang sering menggunakan karya-karya dari Ibu Tia Putuna adalah Pak La Ode Darussalam. Kadis Dispora sekaligus pelaksana Kadis Kominfo Baubau itu ternyata mengenal baik sang desainer. Menurutnya, Ibu Tia Putuna adalah seorang desainer terbaik Sultra dan untuk sampai ke posisi itu, Ibu Tia telah melewati perjalanan panjang, termasuk mengikuti sekolah khusus bidang desainer. 


"Tia Putuna telah memamerkan karyanya di banyak kegiatan mode show dengan perancang nasional lainnya. Bahkan untuk menambah pengetahuan, ia telah ke negeri Bollywood, India," beber Pak Kadis.


Saat ini, Ibu Tia Putuna tengah menyiapkan desain baju untuk event Indonesia Fashion Week. Bulan depan akan show di Bali, dan masih menggunakaan kain tenun Bhoke Wakatobi. Wow, keren! Kok saya merasa telat mengenal tokoh besar dari Buton yang luar biasa ini. 


Selamat berkarya,Bunda. Selamat mengenalkan kekayaan warisan Buton di pentas dunia.


Dari pengagummu,


La Anto

(Pecinta Tenun Buton dan baju RB Wameo)

1 komentar:

Pages