Di awal tahun ini, ibu menteri keuangan, Sri Mulyani mengetuk palu perihal kenaikan cukai rokok sebesar 12,5 persen. Dengan begitu, otomatis harga rokok di warung akan bakalan ikut naik juga. Angka ini lumayan bikin pusing, Bosku! Berdasarkan paparan Kementerian Keuangan, diketahui kenaikan tarif cukai akan membuat harga Sigaret Kretek Mesin (SKM) naik dari Rp 455-740/batang menjadi Rp 525-865/batang. Demikian pula dengan Sigaret Putih Mesin (SPM) naik dari Rp 470-790/batang menjadi Rp 555-935/batang.
Berita itu pun terdengar sampai di telinga La Galang dan tentunya hal ini membuatnya seperti tersambar petir di siang bolong. Bagaimana tidak, La Galang hanyalah pemuda yang kesehariannya mengisi waktu sebagai ojek pangkalan. Dalam sehari full, ia menghabiskan sebungkus hingga dua bungkus rokok. Setelah menghitung-hitung jumlah rata-rata pemasukan dan estimasi angka kenaikan harga rokok Surya, ia tiba pada satu kesimpulan epik: "Yindamo ta Sosokii siy"(baca: kita tidak merokok lagi ini).
Di pojok lain, La kuli yang juga konco dari La Galang di pangkalan, tidak ambil pusing perihal berita kenaikan harga rokok. Ia menganggap naik atau tetapnya harga rokok, sama saja.
"Tuk apaku sa pusing, masih ada ji Rolink (rokok murah). Kalo nda ada uangku, sa minta rokoknya la Galang to," timpal La Kuli.
Wah, untuk alasan pertama, cukup masuk akal. Karena merek itu memang harganya terjangkau. Namun alasan kedua ini, yang perlu dijadikan perhatian khusus dan akan diulas tuntas dalam tulisan ini.
Sifat La Kuli jika dibawa dalam istilah zaman now sama dengan parasit atau Impostor. Ada juga istilah lawas untuk menggambarkan sifat La kuli ini yaitu SUMITRO a.k.a Suka Minta Rokok.
Nah, bagaimana menyiasati agar dijauhkan dari para Sumitro (suka minta rokok) yang terkutuk? Simak trik-trik berikut ini.
1. Diselipkan di telinga
Orang yang menyelipkan rokok di telinga memiliki karakter yang open-minded, jujur, dan apa adanya. Namun, untuk menghadapi para Sumitro yang terkutuk, biarlah karakter-karakter yang disebutkan tadi disamarkan dulu. Sebab menghadapi seorang Sumitro kadang memang harus sedikit Karumpi (kikir).
Sumitro: "Minta rokokmu dan?"
Perokok cerdas: "Sorry, bosku...sisa 1 batang e (sembari tunjukkan rokok yang ada di telinga)
Sangat mudah, bukan?
2. Diselipkan di dompet
Cara ini juga sangat jitu utk mengakali para Sumitro. But, resikonya juga bisa membuat rokok menjadi kusut dan belepotan. Efek dijepit dompet apalagi kalau dompet itu ditaruh di saku jeans belakang, berpotensi lepes itu rokok kasihan.
Sumitro: Minta rokokmu, dan ?
Perokok cerdas: Sorry bosku, sisa 1 batang e (mengambil dompet, dan menunjukan rokok yg ada di dalam dompet)
3. Disimpan di kantung baju atau celana
Selain aman dari para Sumitro, cara ini juga sebenarnya cukup riskan. Apalagi bagi mereka yang cekatan dan aktif dalam bergerak. Terkadang, saat menunjukkan rokok kepada para Sumitro, malah membuat kita sakit hati.
Sumitro: Minta rokokmu, dan ?
Perokok cerdas: Sorry, bosku. Sisa 1 batang e (mengambil rokok dan menunjukkannya pada Sumitro. Walah, rokoknya patah) 😂
4. Simpan sebatang di bungkusan
Jika mempunyai rezki lebih untuk membeli sebungkus rokok, jangan khawatir rokokmu ludes diembat para Sumitro itu. Kamu cukup melakukan trik rahasia ini: masukkan sebatang rokok saja di bungkusan. Sisanya disimpan di tempat yang menurutmu aman. Licik kan?
Sumitro: "Ngeri ini bosku, main bungkusan sekarang dia ee." (matanya tajam menatap rokok)
Perokok cerdas: "Kebetulan toh ada rezki, Bosku"
Sumitro: "Minta rokokmu pale"
Perokok cerdas: Sorry, bosku. Sisa 1 batang kayaknya e (mengambil rokok di dalam bungkusan dan cepat2 bakar)
Penulis: Veno
Sumber foto: Detik.com
Ardath
BalasHapusAda Rokok Datang Teman, Habis
🤣🤣🤣🤣🤣